Diary setelah bertemu Mbak Oki Setiana Dewi
Kita
tidak akan pernah tahu, di saat kapan dan ketika dimanakah kita bisa
mendapatkan hidayah dari Allah. Kapan dan dimanakah kita berada, ketika Allah
berkehendak memberikan kita rezeki, nasehat atau bahkan saudari baru. Tapi yang
jelas, selalu ada ibrah yang bisa kita ambil, setiap kali kita mendatangi
majlis-majlis ilmu yang di dalamnya disebut –sebut nama Allah, yang berisi puja
dan puji kepada-Nya. Karenanya, manfaatkanlah setiap moment majlis ilmu yang
kita datangi. Dengan syarat, semata-mata karena Allah Swt.
Seperti
yang aku rasakan hari ini. Subhanallah.. Alhamdulillah.. Allah senantiasa tak
lupa mengabulkan do’a hamba-Nya, meskipun keseringan hamba tersebut lalai dalam
mengingat-Nya. Hamba itu adalah diriku. Diriku yang sering lalai melalui waktu.
Diriku yang sering lupa bersyukur kepada-Nya. Sering meminta pada-Nya, namun
lebih sering lagi lupa berterimahkasih pada-Nya.
Seperti
pengharapanku tentang hari ini..
40
hari yang lalu, tepat di malam pertama pernikahanku, seorang adik
menginformasikan padaku bahwa akan ada seminar kemuslimahan yang akan dihadiri
oleh Mbak Oki Setiana Dewi. Sontak aku histeris, dan langsung meminta izin
kepada suami untuk mengikuti seminar ini. Alhamdulillah, suamiku mengizinkan.
Lama
tak bertemu si adik, hingga H-2 Minggu sebelum acara, kami pun bersua. Kala itu
aku mengkonfirmasi ulang, bahwa aku akan ikut acara tersebut, dimana sang adik
bertindak sebagai panitia. Banyak yang aku ceritakan kepada si adik tentang
antusiasku mengikuti acara tersebut. Salah satunya, aku berdoa smoga diberi
kesempatan untuk bertanya ke Mbak Oki nantinya ketika acara berlangsung, agar
dapat memandangi sosok yang mengisnpirasi itu dari dekat. Alhamdulillah..
tercapai..
Mbak Oki Ketika Menyampaikan Materi (Tepat di depanku) |
Aku datang lebih pagi dengan harapan bisa foto bareng dengan Mbak Oki seperti yang dijanjikan oleh panitia untuk peserta yang mendaftar dengan tiket VIP. Tapi, hal itu urung karna begitu banyak peserta yang juga ingin seperti harapanku. Aku bisa saja berdesak-desakan dengan mereka, menyikut, menggeser dan memaksa agar dapat berfoto tepat di samping Mbak Oki. Tapi, tak tega rasanya berlaku kasar begitu demi sbuah obsesi, karna khawatir menyakit Mbak Oki dan peserta lainnya. Pun lagi, seketika aku merasa lemas melihat binar kecantikan luar dalam Mbak Oki ketika ia berjalan menuju panggung. Serasa ngilu semua persendianku.
Ya Allah.. Muslimah di akhir zaman seperti Mbak Oki saja sudah secantik itu, bagaimana dengan Bunda Khadijah, Bunda Aisyah, Bunda Maryam dan Bunda Aisyah dan para pendahalu lainnya yang tlah nyata-nyata Engkau janjikan Syurga. Tentu jaaaauuuuuuuuh lebih indah dari pada apa yang nampak dari salah satu inspiratorku ini, Mbak Oki.
Seperti
dulunya, ketika akhir 2012, Mbak Oki juga pernah mengisi seminar di kota
kelahiranku ini. Aku mendapatkan kesempatan untuk menjadi penanya pertama. Dan
hari ini.. lagi…
Aku saat sharing dengan Mbak Oki |
Aku
ingin share ke Mbak Oki tentang
status baruku sebagai “Istri”. Dan Mbak Oki pun memberikan beberapa tips untuk
membangun Quality Time bersama Mbak
Oki. Tak lupa, sebelum menjawab tanyaku, Mbak Oki melafazkan sebuah do’a
untukku. “Barakallau laka wabaraka ‘alaikuma
wajama’a bainakumma fii khaiir..”
Seisi
ruangan mengaamiinkan..
“Semoga
jadi pasangan yang tak hanya bergandengan tangan di dunia, tapi juga kembali bertemu
di akhirat (syurga)”
Aamiin..
Banyak
hal yang aku dapatkan hari ini. Ilmu, tentu saja, Insyaallah. Kemudian, saudari
baru dan
dipertemukan
dengan teman lama, teman kala di SMP dulu yang sejak lulus SMP, tak pernah bersua.
Fitri Sundari, namanya.
Subhanallah..
Hari
ini, lagi-lagi Allah anugrahkan kepadaku nikmat dinasehati. Nikmat dimotivasi.
Nikmat diberikan teguran melalui penyampaian-penyampain Mbak Oki yang sangat
berkesan dan berisi. Alhamdulillah.. lagi-lagi Allah berikan aku kesempatan
untuk itu semua. Smoga aku istiqomah di jalan-Nya dan kelak bisa bermuara ke
Syurga. Aamiin..
Hari
ini, kembali diri yang penuh alpa ini, memperbaharui rasa syukurnya. Meluruskan
kembali niatnya. Mengupragde kembali pemahamannya. Menata kembali kehidupan dan
cita-citanya.
Semua karena Allah. Semua demi mendapat Ridho-Nya.
Semua karena Allah. Semua demi mendapat Ridho-Nya.
“Ya Allah.. Yang Maha membolak
balikkan hati manusia.. Istiqomahkanlah hatiku untuk senantiasa berada di
jalan-Mu.. Jangan Engkau condongkan hati ini kepada keburukan.. setelah Engkau
condongkan hati ini kepada kebaikan.. Aamiin..”
Cita-cita
selanjutnya. Bisa menerbitkan buku perdanaku “Saatnya mengistimewakan diri
karena kita begitu berarti.” Lalu, bisa jadi founder komunitas SOSD (Sahabat Oki Setiana Dewi) di Pekanbaru
bersama SOSD lainnya yang domisili di Pekanbaru dan sekitarnya.
Dan bisa menjadi moderator acara yang diisi oleh Mbak Oki sebagai pembicaranya.
Ya Allah.. Kabulkanlah..
Dan bisa menjadi moderator acara yang diisi oleh Mbak Oki sebagai pembicaranya.
Ya Allah.. Kabulkanlah..
Untuk
Mbak Oki, smoga kandungannya sehat dan bisa lahiran dengan normal. Smoga
anak-anak Mbak nantinya bisa menjadi anak yang sholeh dan sholehah, yang kelak
bisa menjadi pembesar agama Islam di Negri ini. Aamiin ^^
Untuk
diriku. Semoga engkau bisa menjadi hamba Allah yang bertaqwa. Menjadi anak yang
berbakti. Menjadi Istri yang sholehah. Menjadi muslimah yang mengispirasi
kebaikan. Dan menjadi anggota masyarakat yang dapat memberi arti. Aamiin..
#SalamMuslimahIstimewa
0 Response to "Diary setelah bertemu Mbak Oki Setiana Dewi "
Posting Komentar