Tips Mencari JODOH
Wahaaa.. rada-rada
ngeri, karena pembahasan kali ini cukup membuat aku berkerut dahi. Sebab aku
sendiri pun tak mampu mendefinisikan tentang apa itu JODOH. Atau siapakah itu
JODOH.
Jika merujuk pada
KBBI online, jodoh itu artinya ; orang yg cocok menjadi suami
atau istri; pasangan hidup.
Yahaa,, cocok! Karena
saya memang akan membahas tentang tema yang sering kali membuat kita bertanya ;
siapakan jodohku? Atau.. diakah jodohku? Atau... jodohku, maunya ku dirimu...
nanananana #mulai mengkhayal
Tema ini terfikir
oleh saya setelah kemarin, melewati sore dengan salah seorang sahabat perempuan
saya yang cukup digalaukan perihal si jodoh ini. Maklum, konon kabarnya, usia 21 tahunan ke atas, adalah masa dimana
seringkali seorang wanita sudah bertanya-tanya ; dimanakan pangeran dengan kuda
putih itu?
***
Ceritanya, teman saya
ini sedang berjuang untuk mendapatkan tanda-tangan dosen untuk revisi
thesisnya. Disaat menemui salah seorang dosen yang menjadi tim penguji
thesisnya beberapa waktu lalu itu, ia justru mendapatkan wejangan dari sang
dosen tersebut.
Kamu sudah kerja?
Belum pak..
Sudah menikah?
Belum pak...
Yah, kamu telat
datangnya....
Eng ing eng. Kami
berpraduga bahwa mungkin si bapak punya anak laki-laki, atau mahasiswa atau
siapalah yang cocok untuk di jodohkan dengan teman saya tersebut.
Tak lama, si bapak
bercerita tentang anak perempuannya; yang notabene juga akhwat. Akhwat ;
sebutan untuk muslimah berkrudung lebar menutupi dada, aktif di kegiatan dakwah
atau organisasi dakwah, dan rutin mengikuti kajian pekanan. Begitulah maksud
kata akhwat di sini. Meskipun sederhananya, arti kata akhwat itu adalah saudara
perempuan.
Anak beliau tersebut,
usai lulus S1, langsung memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke S2. Setelah
selesai menempuh S2, beliau ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi
yaitu S3. Si bapak merasa khawatir jikalau sang anak terus-terusan study oriented, ia jadi lupa untuk
menggenapkan separuh diennya. Alhasil, si bapak memberi syarat kalau hendak S3,
beliau harus menikah dulu.
Dan...
Setelah beberapa kali
bertukar proposal nikah dengan ikhwan, di dapatilah 1 proposal yang “nyangkut”
dihati si anak bapak dosen itu tadi. Taapiiiii.... ikhwannya hanya lulusan S1.
Jurusan teknik apaaaa gitu. Sudah bekerja, tapi masih sebagai pegawai kontrak.
Dalam arti, ikhwannya belum cukup mapan jika disandingkan dengan anak bapak
tersebut.
Tapi, memang niatnya
untuk nikah. Untuk menyempurnakan separuh agama. Untuk memuliakan sunnah
Rasulullah saw. Akhirnya, terjadilah proses sakral itu.
Dan tidak lama sejak
itu, sang ikhwan justru mendapatkan pekerjaan yang justru pendapatannya
melebihi istrinya yang sudah lulusan S2 tadi.
Masyaallah...
Begitulah kira-kira
pemirsaaah ceritanya.
Sang bapak berpesan
kepada teman saya yang tadi itu. Mencari jodoh itu hanya mengenal satu kata;
SABAR.
Ya, sabar.
Sabar tidak hanya
tentang menunggu. Sabar memiliki makna yang sangat luas jika disandingkan
dengan JODOH itu tadi.
- - Menahan diri untuk tidak terjebak pada aktivitas pacaran itu juga SABAR
- - Berani mutusin pacar karena sudah tahu pacaran itu haram itu juga SABAR
- - Mencintai si dia dalam diam itu juga SABAR
- - Berikhtiar menemukan jodoh terbaik itu juga SABAR
- - Berani bilang tidak pada ikhwan dengan sejurus rayuan gombalnya itu juga SABAR
- - Ikhlas melepaskan akhwat yang keluarganya ngasih syarat berat itu juga namanya SABAR
- - Menahan diri untuk ga buat status galau bin alay bin drama itu juga SABAR
- - Istiqomah dalam aktivitas baik yang membaikkan itu juga SABAR
- - Istiqomah untuk meninggalkan kemaksiatan yang menjurus pada hal-hal merusak hati dan diri itu juga SABAR
Banyak makna tentang
sabar.
Intinya, dalam
mencari jodoh atau menemukan jodoh ini dibutuhkan kesabaran tingkat tinggi.
Intinya lagi; kamunya jangan BAPER alias bawa perasaan. BAPER boleh asalkan
bapernya adalah BAwa PERubahan.
- - BAPER dari yang tadinya pacaran menjadi putus beneran
- - BAPER dari yang tadinya always ngegalau ga jelas jadi konsisten untuk TEGAR
- - BAPER dari malas-malasan menuju pada ketaatan
- - BAPER dari yang tadinya penuh kemaksiatan menuju pada ketaqwaan
Lagi-lagi tentang Intinya,
menemukan JODOH itu perkara SABAR. SABAR dalam kebaikan sampai pada akhirnya Allah
percaya untuk hadirkan satu yang tepat untuk menemai kesendirian kamu.
“situ enak ngomong sabar. Situ udah nikah.. udah ketemu
jodohnya...”
Okeh, sebelum saya
ditimpuk karena melulu ngomongin SABAR, saya akan mencoba untuk sadar diri
bahwa mungkin ada yang ga berkenan kalau kesannya saya nasehatin JOMBLOERS
dengan kata SABAR ini. Mengingat; saya sudah menikah di usia yang cukup muda.
Bagi saya, jodoh
bukan perkara HANYA SEBATAS sudah menikah dengan si dia. Karena pada
kenyataannya, yang engkau nikahi belum tentu jodohmu. Karena apa? Banyak yang
nikahnya ga sekali dengan orang yang hanya satu. Banyak yang nikah-cerai, pake
bilangan berkali-kali. So, jodoh ga semata-mata dengan siapa kamu bersanding di
pelaminan.
Bagi saya, JODOH
adalah siapa yang membersamai kita di dunia dan akhirnya bertemu kembali di
SURGA. Itu definisi JODOH menurut saya.
It’s true, bahwa saya
sudah menikah, dengan kata lain sudah menemukan JODOH saya (di dunia). Tapi
benarkah dia JODOH saya? Wallahu’alam.
Yang pasti; dengan
kebersamaan kami yang belum genap dua tahun ini; saya berharap bahwa benar
dialah jodoh saya. Yang tidak hanya bersanding di pelaminan dunia tapi juga
akan bersama di pelataran syurga. Aamiin..
Nah, balik ke SABAR.
Situ tahunya kan PART
hidup saya yang enaknya aja. Ga tahu gimana jalanan yang saya lalui untuk bisa
bersama si dia. Berluter-liter air mata telah tercurah. Sakit perih menahan
getir hati yang kian payah. Hingga akhirnya berpegang pada satu kata SABAR itu
tadi, Allah dengan baiknya memberi saya kesempatan untuk lebih dulu merasakan indahnya
pernikahan.
Sihiii.. mulai BAPER
kan kamuh? :D
Saya juga pernah
galau. Saya juga pernah risau dengan siapa jodoh saya. Hingga sampailah pada
satu moment dimana saya menyadari bahwa hidup ga melulu soal nikah, nikah dan
nikah. Banyak bagian dalam hidup yang menuntut kita untuk maksimal
menjalankannya.
Nikah itu ibadah.
Tapi ibadah ga cuma tentang nikah.
Jadi plisss, jangan
habiskan waktu berhargamu hanya dengan kegalauan perkara nikah nikah dan nikah.
Status facebook isinya tentang nikah. DP BBM juga perkara nikah. Bikin kultwit
juga tentang nikah. Pasang DP juga meme-meme nikah. Apa-apa tentang nikah.
Giliran di tanya; udah siap beloom? Jawabnya panjang kali lebar dengan hasil
jawaban sama ; BELUM.
#ngurassumurgih
Oke, yang tadi itu
bawa santai aja. Tapi ini bagian terberatnya.
Kita percaya dan
sepakat bahwa rezeki, jodoh, umur atau kematian itu mutlak hak Allah. Tapi dari
hal tersebut, yang lebih pasti adalah urusan KEMATIAN.
Apa jadinya ketika
kita sibuk pacaran, ketika itu ga lama setelah kita ngantar pacar kita pulang
(bagi yang laki-laki) tenyata Allah hadirkan malaikat maut di atas kendaraan
kita untuk siap-siap mencabut nyawa kita.
Apa jadinya ketika
kita sibuk bersapa mesra dengan sidia yang belum halal untuk kita, malaikat
maut sudah merangkul pundak kita untuk siap-siap mencabut nyawa kita.
Apa jadinya ketika
kita sibuk galau di kamar kost dengan nyanyian-nyanyian yang menambah level
kegalauan kita, malaikat maut justru tengah menghitung detik demi detik saat
akan mencabut ruh dari jasad kita.
Jodoh pasti Allah
beri. Tapi kita kan ga tahu, di dunia kah atau justru ketika di akhirat nanti.
Yang lebih pasti itu adalah MATI.
Jadi lagi-lagi,
jangan habiskan waktu produktifmu hanya galau mikirin siapa jodohmu nanti.
Percayalah, kalau kamu menjaga diri dari perilaku yang Allah ngga suka, kalau
kamu menjaga diri dari aktivitas yang buat Allah murka, Insyaallah, Allah akan
kasih apa yang kamu pinta.
Ikhtiar boleh, kudu
malah kalau memang kamu udah siap nikah. Ikhtiarnya dengan SABAR, SHOLAT dan
JANGAN MAKSIAT.
Kalau kata ustadz
Sallim A. Fillah, “Siapa jodoh kita sudah tertulis namanya di Lauh Mahfudz
sana. Mau di jemput dengan cara halal atau haram, dapatnya itu juga. Yang
berbeda adalah rasa berkahnya.”
Nah, kan...
Jadi, para
jombloers.. Pliss deh dengerin akuh. :D
Percaya sama Allah
bahwa Allah ga akan nyia-nyiain usaha kamu untuk jaga diri. Akan ada masanya
nanti tiba giliran kamu nyebar undangan walimah yang menanti untuk dihadiri.
Tapi waktunya kapan biarlah itu menjadi rahasia Illahi. Kamu cuma diminta untuk
jaga diri. Allah yang jaga dia untuk kamu. Ga perlu kamu nge-tag si dia untuk
berjanji menunggu kamu. #GAPAKE yang kaya-kaya gitu mah.
Sekarang, saatnya
kamu untuk meninggikan prestasi. Berusaha bahagiain ortu yang makin hari makin
kelihatan jelas gurat lelah membiayain hidup kamu. Kan?
Jadi, stop ngegalau
di medsos. Stop ngasih sinyal kalau kamu seorang jomblo yang menanti hadirnya
kekasih. Stop untuk semangat empat lima hadiri dauroh pra nikah, tapi giliran
diajak kajian bahas hadist arbain, tasqif, diajak kondolidasi pemira, kamunya
mundur ribuan langkah.
Ga pake.
Okeh. Sorry ya kalau
kesannya mengajari. Ini Cuma bagi yang mau menerima seruan kebaikan. Yang ga
mau juga ga apa. J
Oia, sekilas info.
Jadi dulu, ketika
saya juga pernah berada pada masa itu (menunggu si jodoh itu tadi), ada satu
amalan yang saya ikhtiarkan semoga bisa menjadi wasilah bertemunya saya dengan
pangeran impian. Yaitu; mendoakan kakak-kakak saya dan saudari-saudari saya
yang juga menanti hal yang sama.
“Ya Allah,
pertemukanlah kakak itu, kakak itu kakak itu, saudari itu, saudari itu (sebut
nama dan wajahnya), dengan jodohnya. Jika engkau belum berkenan mempertemukan
mereka dengan jodohnya, jagalah mereka dalam ketaatan kepada-Mu dan
istiqomahkan mereka untuk berjalan di jalan-Mu.”
BEGITULAHKIRA-KIRAREDAKSIONALNYA.
Jadi, curhatnya ke
Allah aja. Nunjukin kalau kamu udah rindu berat dengan yang namanya jodoh itu
sama Allah aja. Jangan penuhin timeline medsos kamu dengan curahan hati kalau
kamu rindu untuk menikah. Karena ada cerita, seorang kakak yang ga jadi
melanjutkan proses ta’arufannya dengan salah seorang ikhwan, setelah ilfeel
melihat timeline ikhwan tersebut penuh dengan kegalauan perkara nikah.
“ogah, ah.. “ ujar si
kakak.
***
Waha.. ternyata sudah
menghabiskan lebih dari 1500 kata untuk tulisan yang satu ini. Semoga tulisan ini ga
nyakitin siapa-siapa. Beneran saya ga ada maksud. Saya cuma mau ngasih tahu
kalau sebenarnya saya nyesal menikah. Iya beneran. Nyesal kenapa ga dari dulu
:p
Ah, sudah.
Cukup sekian. Afwan
ya kalau ga berkenan.
Ambil yang baiknya
(itupun kalau ada)
Kalau buruh semua
(maafkan saya)
Dahpemirsaaaah ;)
0 Response to "Tips Mencari JODOH"
Posting Komentar