Selamat Jalan. Aa'..


Terlalu cepat!
Apalagi yang bisa ku katakan selain dua kata itu?
Ya.. kau pergi terlalu cepat..

Tanpa sempat aku penuhi keinginanmu untuk berkumpul bersama..
Tanpa sempat aku melihatmu setelah lama tak bersua..

Kenapa waktu itu tak kau penuhi ajakan Eci untuk berkunjung ke rumah ku?
Kau bilang, "Aku lagi badmood Ci.. Lagi banyak masalah.. aku ngga mau Rani ngerasa ngga enak karna ngelihat wajah badmood aku".
Ya.. kira-kira begitu katamu..

Sebegitu luar biasanya dirimu, sampai kau tak ingin aku melihat wajah murammu. Padahal, aku sangat ingin bertemu denganmu.. berbagi cerita..
Banyak hal yang ingin aku ceritakan padamu, Aa.. :'(
Aku ingin mendengar perjalan serumu.. Perjalanan hidup yang penuh liku..

Kau pergi terlalu cepat..
Kau pergi terlalu cepat..
Tanpa sempat kita makan bareng di rumah makan ayam presto dekat rumah sakit zainab itu, tempat biasa kita berkumpul..

Kau pergi terlalau cepat..
Tanpa sempat kita jalan bareng dengan Cece juga..
Padahal, akan jadi sesuatu yang seru walau kita hanya duduk di halaman rumahku sambil makan mi tektek yang kebetulan lewat..

Kau pergi terlalu cepat..
Dengan cara yang tak mampu kami terima..

Ini kisah kepergianmu

Kau sahabat yang baik..

Aa'.. I miss you soo much :'(

Kau pergi terlalu cepat..
Tanpa sempat ku dengar suara merdumu kala menyanyi lagu melayu..
Tanpa sempat ku lihat lincah gerakmu kala menari beriring lagu..
Ingat kan saat-saat kita menari di kelas waktu itu?
Dan itu menjadi lelucon yang tak pernah garing untuk kita bahas..

Aku baru ingat, kalau aku sering becandai Aa' Bob Diamond dengan bilang kaya gini, "Aa'.. ada choco chip ntu.." sambil nunjuk ke arah kanan bawah bibirku, memberi isyarat padanya. Dan akhirnya, dia hanya manyun karna aku kerjai.
Choco chip itu maksudnya, tahi lalat yang ada di kanan bawah bibir Aa'.
Yang sangat khas dari dirimu..

Kau pergi terlalu cepat..
Tanpa isyarat yang tak mampu kami maknai, bahwa waktumu tinggal menghitung hari..
Tanpa sempat kau hadiri pesta pernikahan kami satu persatu..
Tanpa sempat kami hadiri, pesta pernikahanmu..

Aku bahkan lupa kapan terakhir kita bertemu.. Karna sudah terlalu lama..
Lebaran tahun lalu pun kau tak ikut kala teman-teman berkunjung ke rumah ku..

Ini saat terakhir kali bertegur sapa denganmu

Aa'.. I miss you soo much..

Maaf tak bisa kami penuhi keinginanmu untuk berkumpul kala kau masih ada..
Maaf karna kami baru bisa berkumpul kala kau tlah tiada..

Tak sempat mensholatkanmu..
Tak sempat melihat wajahmu..
Tak sempat mengantarkanmu ke peraduan yang terakhir..

Hanya mampu menangis di samping pusaramu yang masih basah..
Yang masih tercium aroma bunga dan pandan yang tlah di rangkai-rangkai..

Maaf, kami tak sempat mengantarmu.. :'(
Maaf, kami bukan teman yang baik..

Aa'.. Tangis yang ada karna kami begitu menyayangimu..
Walau tak pernah terlisan.. Tapi ini bukan kiasan..

Ketahuilah, bahwa kami menyesal.. baru bisa berkumpul saat kau sudah terkubur.. :'(

Aa'... Aku merindukanmu..

Tangis ini.. bukan karna tak ikhlas kau pergi..
Ini hanyalah sebuah penyesalan karna tak bisa bertemu denganmu untuk teakhir kalinya..
Yang terlihat hanya cucuran darah merahmu di surat kabar..
Tanpa sempat melihat putih kain membalut dirimu yang ku dengar tlah jauh lebih kurus.. tak seperti yang ku kenal dulu..

Aa'.. ketahuilah kau punya ibu yang hebat..
Yang begitu menyayangimu dan menyayangkan kepergianmu..
Tapi yang aku tahu tak ada dendam di hatinya kepada yang tega membuatku pergi lebih dulu..
"Bowo.. bowo.. kasihan kamu, nak.. Apa salah kamu, nak? Kalau kamu memang punya salah sama ornag itu, ibuk maafkan dia.. Ibu yang minta maaf ke dia.. Tapi kalau kamu tidak ada salah, semoga dia dihukum setimpal.."
Ibumu berucap lirih kala untuk pertama kalinya bertemu dirinya..

Aa'.. kau pergi terlalu cepat..
Padahal tanggal 30 Mei nanti engkau berulang tahun..
:'(

Aa'.. Maaf, kalau aku punya salah ke Aa'..
Maaf, kalau aku pernah buat Aa' marah..
Kesal dengan Aa'..
Tapi ketahuilah bahwa aku sayang dengan Aa'..
Aku rindu dengan lelucon lelucon Aa'..
Aku rindu dengan gaya bicara Aa' yang khas..
Aku rindu foto-foto dengan Aa'..

Tapi aku udah ikhlas Aa' pergi..
Paling tidak, aku jadi sadar bahwa kematian itu dekat..
Sangat dekat..
Jika saat ini, Aa' yang pergi..
Pasti, nanti, esok, lusa atau beberapa waktu lagi, aku yang akan menyusul Aa'..

Aa'.. semoga engkau tenang di sana..
Semoga Allah memberi tempat yang baik untukmu..


Jangan khawatir, orang yang jadi perantara terpisahnya dunia kita, akan menanggung hasil perbuatan kotor tangannya..

Jangan khawatir, kami tak akan lupa bahwa kau pernah jadi bagian dari cerita hidup kami..
Kegigihanmu dalam mencapai cita..
Perjalan hidupmu yang tak jauh dari derita..
Akan kami kenang selamanya..

Esok, kini dan nanti, kau tetap jadi bagian dari perjalan kita semua..
Tak akan bisa di lupa..

Terima kasih untuk gelak tawa selama ini..
Hadirlah, temui kami walau dalam mimpi..
Ingatkan kami selalu bahwa kematian itu dekat..
Agar kami tak lalai menggunakan waktu yang masih di beri..

Aa'..
Selamat jalan..
[Al Fathihah]
#PrayForAdhi




Special note for my special friend. 
Adhi Tri Wibowo 
Usaha Jasa Pariwisata Angkatan Ke-2 

2 Responses to "Selamat Jalan. Aa'.."

  1. Tulisan yang bagus ran.
    semoga amal dia diterima oleh Allah Swt, dan dosa nya diampuni.
    jujur aku emang ga terlalu dekat dengan dia, tapi aku bsa merasakan hal yang sama seperti Rinal dulunya..
    tapi menurut aku, dia juga udah senang kali ketika kalian semua datang ke pemakamannya.

    BalasHapus
  2. makasih mat..
    aamiin..
    Iya, aku juga masih ingat kali waktu Rinal pergi..
    Semoga ini bisa jadi pelajaran buat kita semua..

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel