Terbuat dari apa hatimu, dik?

Percakapan Obrolan Dimulai
27 Agustus 2011 22:40
Description: https://fbcdn-profile-a.akamaihd.net/hprofile-ak-prn2/t1.0-1/c0.0.32.32/p32x32/1468621_738532002835626_145782723_t.jpg
Assalamu'alaikum wr.wb.. Kakak.. pngen rasanya mengenal kakak lbh jauh lg, bolehkah kak?
29 Agustus 2011 14:23
Wa'alaikumsalam wrb .. Insyaallah boleh dek. dengan senang hati
29 Agustus 2011 15:47
Description: https://fbcdn-profile-a.akamaihd.net/hprofile-ak-prn2/t1.0-1/c0.0.32.32/p32x32/1468621_738532002835626_145782723_t.jpg
Alhamdulillah.. minta nmr hape kakak blh gak?
085271487558
adek afwan kka. kka ga ada pulsa
29 Agustus 2011 19:02
Description: https://fbcdn-profile-a.akamaihd.net/hprofile-ak-prn2/t1.0-1/c0.0.32.32/p32x32/1468621_738532002835626_145782723_t.jpg
Iya kak, gpp koq.. low udh ada plsa, qta smsn ya kak..

Ini adalah awal permulaan perkenalan kami. Dan setelahnya, komunikasi berlangsung melalui telephon genggam :D


Awalnya, tak ada yang mengira bahwa permulaan di chat room FB ini akan berjalan hingga sejauh ini. Si adik yang menyapa dengan "sok akrab"nya, kini menjadi teman pelipur lara dan tempat "dibuangi" segala rasa : senang, sedih, marah dan sebagainya :D

Dia dibilang numpang tenar oleh temannya, karna nempel terus dengan Bupati Demisioner ini. Ah, lucunya :D

Maklum saja, kala itu ia berstatus mahasiswa baru di jurusan Hubungan Internasional Universitas Riau tahun 2012 silam. Sebelumnya hanya berkomunikasi via sms dan FB, dan belum pernah bertemu sama sekali. Untuk pertama kalinya di acara PKA untuk mahasiswa baru, kami baru bertemu.

"Kakak bupati ya?" tanyanya via sms kala itu. Aku hanya membalas dengan emoticon " :) "

Entah terbuat dari apa hatinya, sering kali aku mengabaikannya, tapi dia tetap saja dengan perhatiannya.
Yang bersedia selalu aku repotkan. "Ki, bisa tolong ini... Ki, bisa tolong itu?"
Dan selalu saja ada alasan baginya untuk memenuhi semua kebutuhanku yang sering lagi mendesak.

Tak jarang dia kena kemarahanku. Tapi lebih sering hapus air mataku.

Aku paling bisa menandai dia lagi "banyak duit" atau ngga. Kalau dianya ngajak pergi makan, trus aku bilang, "Kiki yang traktir ya.." dan dia sumringah sambil bilang, "Yok lah", tandanya lagi banyak uang :D [Padahal aku becanda aja]
Tapi, kalau yang keluar justru kata, "Haaa." sambil dengan ekspresi "ngaga", artinyaaaaa.. hehe

Pernah kena tilang bareng. Kecelakaan saat naik motor bareng.

Dan kala tercetus dari mulutnya, "Kiki ni kayanya bawa sial buat kaka.", nah, kala itu pengen saya tepok jidatnya. :D

Yang paling berkesan bagiku ialah kala dia tak pernah absen menanyakan, "Udah nyampe kakak?", kalau aku baru saja pulang dari panam, usai menghabiskan hari dengannya. Misalnya, ada agenda bersama sore itu, atau terkadang sampe malam bersamanya, entah habis dari kost-kostannya atau setelah kami berkunjung dari kost-kostan saudari yang lain, ia pasti ga pernah lupa menanyakan apa aku sudah sampai di rumah atau belum.

karna semua juga tahu, jarak kost dengan rumahku cukup jauh. menempuh waktu 30 menitan untuk sampai dengan kecepatatan kurang lebih 50 km/jam. Nah!

Dari sekian banyak adik-adik, kakak-kakak, dan saudari-saudariku yang di kampus, hanya dia.. ya, hanya dia yang selalu memastikan apa aku sudah sampai di rumah atau belum, usai bersamanya.

bukan membanding2kan, hanya saja, ini yang selalu buat aku bertanya, "Terbuat dari apa hatimu, dik?"

Selalu sabar menghadapi arogansiku. Selalu tenang kala emosiku menggebu. Menemani kala aku tak ingin sendiri. Seolah dialah sang kakak kala aku berduka hati. Dan semua itu tak mampu ku balas..

Dan semua orang juga tak akan mengerti semua ini, begitu pun aku.

Hanya saja, terkadang aku merasa malu tak mampu menjadi kakak yang baik untuknya. Dia begitu mendamba sosok seorang kakak yang bisa mengayominya, dan aku tahu itu bukan aku. Tapi, entah kenapa dia tak menjauh seperti yang sudah sudah.

Kala yang lain jenuh denganku, ia tetap di sisi. Seolah tak ada pamrih. Entahlah, itu yang ku rasa.

Kata temannya, ia hanya numpang tenar menempel dengan ku. Ah, siapalah aku?
Dan jika pun aku ini pernah menjadi "siapa-siapa" di kampus, tapi dia tak justru menjauh dariku kala aku bukan lagi siapa-siapa..

Dia tak justru menjauh dariku, kala "dulu" aku di puji, kini "dicaci-maki". Dia tetap ada.
Perhatiannya tak sebatas kala aku "siapa".

Mungkin kah ia figuritas terhadapku. Tidak. Karna seseorang yang memfigure kan orang lain, akan merasa kecewa dan justru menghindar kala ia tahu kekurangan orang yang tlah difigurekannya tersebut. Tapi tidak dengan dirinya ini. Dia tetap ada di sampingku kala ia tahu aku "begini - begini".

Dan aku tak tahu apa yang harus aku lakukan untuk bisa membalas kebaikan kebaikannya.
Hanya lewat untaian doa, aku menitipkan penjagaan atasnya kepada Robb-ku.
Dia sebaik-baik penjaga. Ku titipkan ia pada-Nya. Semoga ia semakin dewasa. Dan jika suatu hari nanti aku tak ada di sisinya, semoga ia dapatkan kakak yang jauuuuh lebih baik dariku.

Haaa. memangnya aku baik?
Entahlah, silahkan menilai jika ingin menilai :)
Jika ada yang tidak suka dengan kedekatan kami, maafkanlah.. Ini hanyalah "kemesraan" atara 2 orang yang saling mencintai karna Allah.. dan semoga rasa ini menghantarkan kami untuk bertemu kembali di jannah-Nya.
:')

Note ini tak bermaksud membeda. Hanya Allah yang jadi peraduan kala doa dan harapan dipanjatkan untuk semua adik-adik yang pernah mengenalku, pernah membersamaiku baik dalam waktu lama maupun singkat. Baik hanya sebatas kenal nama atau lebih dari itu. Ini hanyalah curahan hati seorang kakak yang merasa "spesial" atas sikap seorang adik yang sering kali terabaikan.

Ini untuk Kiki jelek yang sebentar lagi ....... #ngga usah di lanjutin lah, ntar nangis lagi :D

Love you coz Allah, dk :')


3 Responses to "Terbuat dari apa hatimu, dik?"

  1. Terharu baca nya kakak,

    Kangen kk,
    mmm, terakhir kita ketmu kapan yah ^^ hehehe,,

    BalasHapus
  2. :)
    udah lama banget dek sampai lupa kakak kapan terakhir.
    melisa lagi dimana dk?

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel