#Mama

Tetiba, teringat sebuah lagu dari salah satu groub band kenamaan di negri ini -Last Child-, yang judulnya "Tak Sekuat Hatimu". Pertama kali dengar waktu itu lagi di dalam mobil abang kedua-ku, yang saat itu sedang dikendarai entah kemana, aku lupa. Ketika mendengar bagian reff-nya, rasanya tidak asing. Ternyata penggalam liriknya pernah dicopas abang ketigaku dalam status facebooknya. Dan ketika aku menghayati benar liriknya, aku tak pernah bisa menahan air mata ini untuk tidak menetes.


Berikut ini lirik lagunya ::

Last Child - Sekuat Hatimu

Ku mohon hentikan air matamu mama
Bila ternyata harus putus sekolahku
Dan ku pilih gaya hidup yang tiada
Pernah indah di matamu

Tak mampu ku mengampuni diriku mama
Bila ku cerna harunya arti doamu
Yang kau panjatkan untukku saat ku bawa diriku
Semakin dalam ku terjatuh

Bila ku tak pernah sanggup untuk bangkit dari
Kegagalan yang tak seharusnya kau sesali
Karena kenyataan hidup yang aku jalani
Tak seindah saat ku dengar engkau bernyanyi

Peluklah lelah jiwaku mama
Yang terluka dipecundangi dunia
Hanya kasihmu yang mampu lindungi lemah hatiku
Yang tak sekuat hati...mu

Bila ku tak pernah sanggup untuk bangkit dari
Kegagalan yang tak seharusnya kau sesali
Karena kenyataan hidup yang aku jalani
Tak seindah saat ku dengar engkau bernyanyi

Peluklah lelah jiwaku mama
Yang terluka dipecundangi dunia
Hanya kasihmu yang mampu lindungi lemah hatiku
Yang tak sekuat hati...mu

Peluk hati kecil yang penuh dendam ini
Ajariku tuk menghapus sebuah rasa benci
Biarkan kasih lembutmu sentuh hatiku
Ubah aku jadi buah hati yang dulu

Peluklah lelah jiwaku mama
Yang terluka dipecundangi dunia
Hanya kasihmu yang mampu lindungi lemah hatiku
Yang tak sekuat hati...mu

Peluklah lelah jiwaku mama
Yang terluka dipecundangi dunia
Hanya kasihmu yang mampu lindungi lemah hatiku
Yang tak sekuat hati...mu 



Lagu ini begitu mengiris hatiku karna aku merasa setiap untaian liriknya begitu "ngena" kehatiku. Mendengar lagu ini seolah mereview kembali tiap episode-episode hidupku yang tak seindah yang orang-orang fikirkan. Benar.. ada rasa dendam dan sebuah rasa benci di sini.. di hati ini. Yang rasanya hanya kelembutan Mama yang mampu mengalahkan egoku.

Terkadang rasanya ingin menampar diri sendiri atas semua kesedihan yang pernah aku torehkan untuk mama. Terkadang rasanya ingin mengucapkan ribuan terimakasih atas smua kebaikan yang tak pernah putus mama berikan untukku. Namun smua hanya menjadi kekeluan. Aku tak terlalu berani untuk melakukan itu semua.

Terkadang juga ingin berteriak, kenapa harus aku?
Tapi itu hanya menunjukkan bahwa seolah aku menyalahi takdir. Tidak bersyukur.

Yah, itukah aku?

Ada bagian dari diriku yang memang begitu....!!!

Dalam ketidaksempurnaan hidupku, aku memiliki seorang yang sempurna. Yah, dia. #Mama
Tidak bisa kujabarkan kesempurnaannya, hingga salah seorang teman sempat berujar, "Beruntungnya kau punya mama seperti itu!"
Yah, dia benar. Aku beruntung!
Namun terkadang aku berfikir, begitu tidak beruntungnya mama mempunyai anak sepertiku.

Oh, God..

Begitu banyak sosok ibu luar biasa di luar sana, tapi aku hanya ingin menjadi seperti ibuku. Yang tetap tegar walau jutaan beban hidup tlah menghimpit pundaknya. Dan aku adalah salah satu alasannya!

Semoga sebelum kami berpisah dunia, aku mampu untuk membuatnya tersenyum bangga memiliki aku.


2 Responses to "#Mama"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel