Tentang Imamku..

Entah bagaimana caranya agar aku mampu menyelami hatinya..
Agar mengerti makna rasa yang mulai ia semai untukku, usai ijab qabul itu tertunaikan antara ia dan ayahku..
Tak mampu aku mengartikan setiap sikap lembut yang selalu ia berikan padaku..
Semua terasa begitu syahdu dan menyamankan hati yang pernah terkoyak ini..

Dan setelah malam itu..
Baru aku tahu, bahwa inilah cinta..
Cinta yang dibangun di atas janji suci yang disaksikan oleh banyak pasang mata..
Inilah cinta..
Yang tak terjatuh.. namun memilih untuk dibangun di atas segalanya..
Baik kelebihan.. maupun kekurangan pasangan..

Berbeda dengan aktivitas pacaran yang didalamnya hanyalah berisi kepalsuan..
Semua dibaluti kepura-puraan..
Cacat ditutupi sedemikian rupa hingga yang terlihat hanya kesempurnaan..
Itulah yang ada pada aktivitas yang dibanggakan banyak sejoli muda-mudi masa kini..

Berbanding terbalik dengan pernikahan..

Karna masing-masing pasangan ibarat pakaian untuk satu dan lainnya..
Yang saling melindungi, menutupi kurang diri, menghangatkan dan menerima apa adanya..

Begitu pula yang aku rasakan kala bersamanya..
Belaian hangat yang menenangkan kala hati dilingkup resah..
Sentuhan lembut yang menyamankan kala hati dirundung  gundah..
Kalimat sederhana namun bersahaja yang mampu memotivasi kala hati merasa tak mampu lagi menahan gejolak jiwa yang mendera..

Dan dia ada menerima semua cacat yang ikut bersamaku sejak lahir hingga kini ia ada di sampingku..
Cacat yang terlewat cacat..
Cacat yang begitu mengusik kala sedang sendiri dalam sepi..
Cacat yang begitu menakutkan kala rekaman kejadian-kejadian tempo dulu kembali menyeruak dalam ingatan..
Cacat yang memberi sobekan luka pada hati yang begitu rapuh menjalani hidup ini..
Cacat yang membuat malam-malam terasa begitu panjang dan dingin..
Cacat yang tak termaafkan oleh diri sendiri..

Hingga ia hadir dan akhirnya mengatakan dengan lembut...
"Maafkanlah...."

Ya..
Maafkanlah diri sendiri..
Maafkanlah mereka yang di rasa tlah memberi luka..
Maafkan keadaan yang dirasa yang berpihak padamu, adinda...
Maafkanlah..

Buliran bening mengalir begitu saja kala kalimat sederhana itu dibisikkan olehnya ke telinga ini..
Sesederhana itu kalimatnya, tapi mampu meredakan ketakutan yang selama ini dipendam sendiri..

Sungguh..
Tak mampu aku menyelami hatinya yang begitu mudah memaafkan diriku, padahal aku tau tlah memberi getir pada hatinya yang lembut itu..

Tapi ini cinta..

Bukan perubahan sikap dari hangat menjadi dingin yang ia tampilkan..
Justru sikap hangat itu menjadi berkali-kali lebih hangat dari biasanya..

Dan malam esoknya..
Di tengah kebisingan jalanan kota, ditemani temaram sinar bulan purnama, tak kurang desauan angin malam yang membuat tangan ini semakin erat melingkari tubuhnya..

Aku pun bernyanyi dengan berusaha memerdukan suaraku..
Menemaninya berkendara malam itu..

Mencintaimu.. 
Sesuatu yg tak bisa aku hindari..
Begitu kuat perasaan yg kurasakan.. 

Dirimu hadir..
Di saat aku rindukan belaian..
Terpanah aku akan cinta yg kau tancapkan..

Dan kau bawa..
Aku ke awan..

Menghias langit..
Merangkai bintang2, menjadi sebuah kata..
Sebuah kata cinta.. Seindah-indahnya..
Bila tersentuh hangatnya asmara..
Sebentuk cinta yg kau beri..
Apa adanya
..

Dan kau bawa..
Aku ke awan..
Menghias langit..
Merangkai bintang2, menjadi sebuah kata..
Sebuah kata cinta.. 

 
Dan tercipta pelangi jiwa..
Warnai hatiku..

Engkau anugerah terindah dari-Nya..
Untukku..
Engkaulah kekasih.. 
Separuh jiwaku
..


*a song by BCL

Dan sejak malam itu..
Hangat sikapnya menjadi berkali-kali lebih hangat..
Perhatiannya berkali-kali menjadi lebih perhatian..
Terlebih saat ini, aku tengah membawa kemana-mana calon buah hati kami..
Buah cinta kami berdua..
Anugrah terindah dari-Nya yang sangat tak sabar kami tunggu kehadirannya..
Anugrah terindah dari-Nya yang Insyaallah semakin memperkuat ikatan cinta diantara dua sejoli yang semakin mencinta..

Ah..
Ternyata benar..
Membangun cinta itu lebih indah dari pada jatuh cinta..
Ternyata benar..
Bahwa sesudah kesedihan pasti ada tawa riang yang menyenangkan..
Sesudah kesulitan pasti ada kemudahan..
Dan sesudah deraian air mata, akan ada bahagia yang tak mampu kita jabarkan bagaimana rasanya..


#catatanhatiuntukmu, suamiku..
Terimakasih untuk tiga bulan pertama kebersamaan kita :')
Insyaallah..
I will be with you till the end..

Semoga, Allah berkahi ikatan cinta kita..
Semoga tak ada perpisahan yang memerihkan mata dan menyesakkan jiwa..
Semoga Allah izinkan kita bersama, tak hanya 3 bulan, 3 tahun, 3 dasawarsa, dan bilangan lainnya..
Tapi selamanya..
Hingga nantinya kita dapat bersua lagi di syurga..

2 Responses to "Tentang Imamku.. "

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel