BUMI (Bersamamu Melewati Hari)

Bismillahirrahmanirrahiim...

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dear BUMI,

Bagaimana kabarmu kini?

Saat baru saja media sosial dihebohkan dengan #10yearschallenge

Mereka berlomba-lomba menampilan wajah dengan perbandingan dulu dan kini, setelah sepuluh tahun berlalu

Hanya sebagian kecil yang menampilkan gambaran dirimu



Apakah kau cemburu?

Dan aku tidak ada disebagian kecil itu

Juga disebagian besar yang mengikuti tantangan itu

Entah kenapa, rasanya aku malu

Malu jika ternyata aku dan dulu masih sama saja

Sama baiknya ku rasa tidak juga

Sama buruknya mungkin saja

Tapi semoga tidak benar begitu, BUMI

Merugilah aku jika benar begitu adanya. :'(


Dear BUMI,

Bagaimana kabarmu kini?

Aku tak tahu tentang kamu yang jauh dariku

Yang bisa ku lihat hanya potonganmu yang nampak jelas dimataku

Yang sehari-hari ku lewati begitu saja

Yang tampak hanya, dirimu tak lagi hijau

Airmu tak lagi biru

Udaramu tak lagi bersih

Tanahmu tak lagi subur

Dirimu tak lagi lapang


Dear BUMI,

Mereka buat program untuk menekan angka populasi

Khawatir dirimu tak lagi mampu menampung diri kami

Benar kah begitu, bumi?

Dirimu kah yang kian sempit, atau kami yang kian serakah

Tak menjagamu

Tak merawatmu

Hanya mampu merusakmu tiada malu, begitu?


Dear BUMI

Bersamamu melewati hari

Tapi nyatanya aku masih abai akanmu

Kau sudah sering batuk-batuk

Kau sudah sering muntah-muntah

Kau sudah sering gemetar menggigil

Kau sudah tua, dan kami masih begini-begini saja


Dear Bumi,

Aku ingin bersamamu melewati hari dengan lebih lama lagi

Aku janji akan lebih perduli dengan kesehatanmu

Insyaallah,

Tolong maafkan aku ya, BUMI

Aku ingin bersamamu melewati hari dengan lebih lama lagi



#rumbelmenulis_iip_pekanbaru
#tantanganmenulis_februari
#day5
#seharisatutulisan
#kelasliterasiibuprofesional
#Februari
#day6

0 Response to "BUMI (Bersamamu Melewati Hari)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel