Kamu Berhak Jadi Baik

Saya sering dapat curhatan dari pejuang hijrah kalo salah satu penghalang mereka untuk berubah ke arah lebih baik adalah perasaan bahwa dirinya sudah terlampau berdosa. Merasa bahwa diri tak layak untuk menjadi baik sebab kesalahan yang sudah terlanjur dilakukan di masa lampau.

Ketahuilah bahwa tidak ada manusia yang luput dari kesalahan dan dosa. Terlebih lagi manusia di akhir zaman seperti sekarang ini. Semua pasti pernah melakukan kesalahan dengan takarannya masing-masing. Bahkan jika ada seseorang yang merasa dirinya lebih baik dari orang lain, itupun juga merupakan sebuah kesalahan. Sebab tidak ada yang tahu kedudukan kita di mata Allah selain Allah subhanahuwata’ala.


Kita hanya diperintahkan untuk sentiasa mensucikan diri. “Sungguh beruntung orang yang mensucikan (jiwa itu)” (Qs. Asy Syams: 9)

Salah satu penyakit yang harus kita hindari dalam perjuangan kita menjadi lebih baik adalah berlarut-larut dalam kesedihan. Sikap seperti ini akan membawa kita pada angan-angan atau berandai-andai. Misalnya, “andai dulu aku belajar agama lebih baik, pasti aku tidak akan melakukan kesalahan ini.” atau, “Andai aku kenal ustadz fulan sejak dulu, pasti aku sudah hijrah lebih awal.”

HAZAN atau berduka, menyesali diri dan kecewa akan kegagalan masa lalu, atau kesalahn yang telah dilakukan, merupakan sebuah penyakit jiwa yang harus segera diberikan obat penawarnya. Karena penyakit ini akan menggerus semangat untuk memperbaiki diri. Siapapun pasti pernah melakukan kesalahan. Apa yang sudah terjadi dimasa lampau, harus kita jadikan cambuk untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Bukan justru dijadikan bahan rintihan dan ratapan, kemudian berandai-andai sekiranya dulu kita tidak melakukan kesalahan yang kita sesali itu. ketahuilah bahwa berandai-andai adalah pintu masuknya syetan dalam memberikan rasa was-was pada diri kita. Sehingga kita urung untuk melakukan perbaikan. Karena energi kita sudah habis karena ratapan.

Selain itu, sikap ini akan melahirkan rasa pesimis dan merasa tidak berdaya untuk melakukan sesuatu. Padahal kita adalah sebaik-baiknya umat dan makhluk. Ketika kita sudah menyadari bahwa kita telah melakukan kesalahan, sesungguhnya itu adalah petunjuk dari Allah bahwa kita berhak menjadi baik. Berbahaya jika Allah membiarkan kita tenggelam dalam kubangan kesalahan. Allah tidak akan memberikan kita sentilan-sentilan yang membuat kita menyadari kesalahan yang telah kita lakukan.

Ada sebuah doa yang diajarkan Rasulullah agar terhindar dari rasa sedih berkepanjangan. doanya ialah:

Allahumma innii a’uudzu bika minal hammi wal hazn, wa a’uudzu bika minal ‘ajzi wal kasal, wa a’uudzu bika minal jubni wal bukhl, wa a’uudzu bika min ghalabatid dini wa qahrir rijaal.

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat peragu dan duka nestapa, aku berlindung kepada-Mu dari sifat lemah dan malas, aku berlindung kepada-Mu dari sifat kikir dan penakut, dan aku berlindung kepada-Mu dari timpaan hutang dan intimidasi.”

Lalu apa yang harus kita lakukan jika ingin menjadi baik?

Banyak hal, salah satunya ialah mencari teman yang mempunyai visi dan misi yang sama dengan kita. Carilah teman yang bisa mengingatkan kita, menasehati kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Carilah teman yang mendukung kita untuk berhijrah menuju keridhoan Allah Subhanahuwata’ala. 


wallahu'alam
semoga bermanfaat ^^



0 Response to "Kamu Berhak Jadi Baik"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel