Merawat Energi

Manusia itu terdiri dari kumpulan energi. Itulah yang tertulis dari buku Rahasia Magnet Rezeki tulisan Ustadz Nasrullah yang bestseller itu. Sedangkan arti energi itu sendiri menurut KBBI adalah kemampuan untuk melakukan kerja atau daya (kekuatan) yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai proses kegiatan.

Lalu bagaimana keadaan kita saat ini? Sudah memasuki pertengahan tahun di tahun 2019 ini, bukan? Bagaimana dengan resolusi yang sudah disusun rapi awal tahun kemarin? Sudah berapa yang dicoret? Eits, dicoret karena sudah tercapai ya.. bukan dicoret karena kita merasa resolusi itu tidak mungkin akan tercapai karena deadline yang semakin dekat.



Jika kita merasa energi kita sudah berkurang dan merasa tak lagi bersemangat mencapai target-target itu, mungkin karena kita kurang merawat energi yang sudah tersedia sebelumnya. Energi positif yang ada didiri kita habis terdistrak pada hal-hal tidak baik seperti kebanyakan nonton drama, kepo akun gosip, stalking akun si dia yang udah bahagia dengan yang lain (nah lho), kebanyakan tidur, atau membandingkan diri dengan orang lain secara tragis. Sehingga yang tersisa hanya energi yang tidak positif. 

Merawat energi bukan hanya tentang memberikan asupan nutrisi bagi tubuh dengan makanan-makanan sehat. Ini penting, namun kita juga harus ingat bahwa kita juga harus memberikan nutrisi pada fikriyah (akal) dan ruhiyah kita. 

Lalu bagaimana caranya agar energi positif pada diri kita tetap terawat?

1.    Mulailah untuk berani unfollow segala hal yang kita tahu akan memberikan pengaruh tidak positif pada diri kita, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Kebiasaan-kebiasaan tidak positif yang banyak menyita waktu kita, harus mulai kita tinggalkan. Diganti dengan kebiasaan baik yang membuat waktu kita terpakai dengan kegiatan berfaedah, misalnya dengan lebih banyak membaca buku. Upayakan untuk melakukan satu kebaikan untuk satu hari, dan jadikan itu sebagai habits.

2.    Coba koreksi lingkaran pertemanan kita. Apakah kita berteman dengan orang-orang yang memberi kita energi positif atau justru selama ini teman-teman terdekat kita adalah mereka yang paling banyak mensuplai energi tidak positif pada jiwa kita. Kurang-kurangin waktu main dengan mereka yang sibuk mengeluh, pesimis, meremehkan orang lain atau yang suka galau. Jika kita tidak cukup kuat untuk mempengaruhi mereka untuk menjadi pribadi positif, lebih baik menghindar. Karena jika kita tidak cukup kuat mempengaruhi, energi positif kita yang akan habis selama bersama mereka.

3.    Ramadhan baru saja berlalu. Tapi pasti ada ibadah khusus yang kita rutinkan selama ramadhan kemarin, bukan? Nah, ibadah-ibadah selama Ramadhan kemarin jangan ikutan berlalu seiring perginya Ramadhan. Sebab inilah tantangan sebenarnya. Taat selama Ramadhan itu biasa, karena memang ruh yang ada sangat memungkinkan kita untuk sangat religius. Yang luar biasa adalah ketika kita bisa mempertahankan kondisi ruhiyah kita sama seperti saat ramadhan kemarin. Karena setiap orang sukses sepakat bahwa kekuatan Ruhiyahlah yang paling menentukan panjangnya nafas mereka dalam berjuang. 

Jadi, siap berenergi lagi untuk mewujudkan resolusi?


Inspirasi tulisan : NLP For Women


0 Response to "Merawat Energi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel