Memoar Catatan Lama : Kakak, Ukhti, Adinda

Ketika buka-buka catatan di FB, ana nemuin sebuah note yang ana tulis pada 5 Januari 2012 pukul 7:24 lalu. Ketika note itu ana tulis dan ana share ke beberapa ukhti, responnya Alhamdulillah luar biasa. Rasanya nikmat ukhuwah itu begitu Wah. Lalu kira-kira apa yang terjadi jika note itu ana share kembali ke ukhtifillah dan kakak-kakak ana yang Ana cintai karna Allah. Adakah haru itu akan sama seperti dulu? 

Mari kita coba :) 

Jangan Lupa Basmallahnya ^^




Kemarin, waktu nunggu dosen yang ngga kunjung datang, ana "nongkrong" sendiri di sekre juang AL Madani. Karena saking suntuknya, ana lalu ngidupin komputer baru (promosi.com), buka-buka file nyari lagu nasyid. akhirnya nemu, terus di puter deh di winamp. Tahunya yang keputer itu lagu Untukmu Teman dari Brother. awalnya ngga tahu gimana lagunya, eh taunya .. nyentuh :'(
sampe kebawa-bawa dinyanyiin pas di kelas adm. keuangan. bagi yang ngga tau liricknya, ini ana copas-in :

Di sini kita pernah bertemu
Mencari warna seindah pelangi
Ketika kau menghulurkan tanganmu
Membawaku ke daerah yang baru

Dan hidupku kini ceria
 
 
Kini dengarkanlah
Dendangan lagu tanda ikatanku
Kepadamu teman
Agar ikatan ukhuwah kan Bersimpul padu

Kenangan bersamamu
Takkan ku lupa
Walau badai datang melanda
Walau bercerai jasad dan nyawa

Mengapa kita ditemukan
Dan akhirnya kita dipisahkan
Munkinkah menguji kesetiaan
Kejujuran dan kemanisan iman

Tuhan berikan daku kekuatan

Kini dengarkanlah
Dendangan lagu tanda ikatanku
Kepadamu teman
Agar ikatan ukhuwah kan Bersimpul padu

Mungkinkah kita terlupa
Tuhan ada janjinya
Bertemu berpisah kita
Ada rahmat dan kasihnya

Andai ini ujian
Terangilah kamar kesabaran
Pergilah derita hadirlah cahaya


Kakak, Ukhti dan adinda .. pertemuan kita di sini bukan tanpa alasan. Ini sudah Allah yang gariskan. Hanya saja, kita tidak bisa memastikan apakah kita akan terus bersama-sama. Ada masanya kita akan temui onak duri, yang akan melukai kaki-kaki kita, atau bahkan melukai hingga ke hati. Dan saat itu terjadi, mungkin itu sebagai penguji kesetiaan kita, menguji keimanan kita, agar kita bisa merasakan manisnya iman.

Kakak, Ukhti dan adinda .. ada masa dimana segala sesuatu yang ada diantara kita di uji. Hingga rasa kecewa hadir di hati kita yang mudah saja dibolak-balikkan oleh-Nya. Dan ketika itu terjadi di Kakak, Ukhti dan adinda, ingatlah dan mengertilah .. diri ini dan jemaah lingkaran kita ini, hanyalah manusia. Yang fitrahnya adalah salah dan alfa. Untuk itu, ana butuh dirimu untuk meluruskannya, memperbaikinya. Dan bantu ana untuk melakukan hal yang sama kepadamu.

Kakak, Ukhti dan adinda .. tidak ada yang memastikan siapa yang akan sampai diakhir terlebih dulu diantara kita. Hanya saja, yang harus kita lakukan saat ini tentu saja saling menguatkan. Bergandengan tangan, atau bahkan mungkin harus saling menopang. Hingga akhirnya kita bisa sampai ke negeri abadi yang sudah dijanjikan oleh Rabb kita.

Kakak, Ukhti dan adinda .. jika seandainya kita harus berpisah, pastikan lah hanya karena berpisahnya nyawa dalam keadaan khusnul khotimah. Bukan karena ada duri di hati, bukan karena keimanan yang tak lagi meninggi, bukan juga karena kefuturan yang melumpuhkan semangat kebaikan, apalagi hanya karena kesalahpahaman yang tak kunjung kita selesaikan.

Kakak, Ukhti dan adinda .. jika ada perih di hatimu, katakanlah. Agar kita bisa mencari obatnya bersama. Jangan diam .. ku mohon jangan diam. Karena aku pun terkadang tak peka. Karena itu, ungkap kan saja. Dan aku pun akan lakukan hal yang sama.

Kakak, Ukhti dan adinda .. afwan ya .. jika ana belum bisa jadi adik, ukhti dan kakak yang baik untukmu .. :'(
Tapi bagiku, you are everything !!
Kakak, Ukhti dan adinda adalah hadiah yang Allah berikan untuk ana. Tidak pernah terpikirkan sebelumnya akan mendapati saudari sepertimu.

Kakak, Ukhti dan adinda ..  kita tidak perlu mengiris jari kita dan menyatukan darah kita, untuk saling berjanji selalu ada di sini. Cukup Allah yang jadi saksi, bahwa kita akan senantiasa bersama. Ya kan, Kakak, Ukhti dan adinda?

Kakak, Ukhti dan adinda .. berlomba-lomba dalam kebaikan, yuk! Ana ingin jadi perhiasan terindah dunia, Kakak, Ukhti dan adinda juga kan?
Ukhti mau jadi bidadari surga, tidak? Kalau ana, tidak !
Kok wajahnya gitu? Heran ya? Ngga usah heran Kakak, Ukhti dan adinda.. karena Rasulullah sendiri yang bilang dalam dialog beliau dengan Ummu Salamah.

" Ya Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli?"
"Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari seperti kelebihan apa yang nampak dari apa yang tak terlihat."
"Mengapa wanita-wanita dunia lebih utama dari pada bidadari?"
"Karena shalat mereka, puasa mereka dan ibadah mereka kepada Allah."

Subhanallah ..
Kakak, Ukhti dan adinda, kita buat bidadari cemburu, yuk .. :)

Kakak, Ukhti dan adinda .. ana ingin kita sama-sama berjalan di jalan ini. Ketika ada yang mulai goyah, aku atau dirimu, jika sempat terlintas pikiran untuk mundur, ana mohon ingatlah perjalan kita. Kenangan kita. Derai air mata yang jatuh .. peluh yang membasahi tubuh .. lelah yang sering hinggap. Semoga menjadi saksi perjalanan ini ..

Love you coz Allah! Lillah .. :)





2 Responses to "Memoar Catatan Lama : Kakak, Ukhti, Adinda"

  1. Subhanallah kak :') i wanna be like you too :)

    BalasHapus
  2. Jangan.. Jangan berkeinginan sebatas menjadi seperti ana. ana cuma manusia alpa yang banyak salahnya. Bercita-citalah menjadi seperti Khadijah, Aisyah, Fatimah dan seluruh muslimah hebat di masa Rasulullah Saw. Walau tak mungkin bisa jadi seperti mereka, paling tidak, dengan berusaha meneladani mereka, kita tidak akan kecewa. Karena mereka adalah muslimah pilihan syurga :)
    Semangat perubahan ukhti Roza :)

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel