Romansa Aktivis Dakwah : H2C [Harap-harap cemas] selesaikan TA

Atmosfer wisuda sudah di rasa. Februari ini, bagi yang sudah menyelesaikan sidang TA, Insyaallah akan segera menggunakan toga. Keluarga dari jauh berbondong-bondong datang pun untuk merayakannya. Dan hati kecil berkata, dimana kita? Ah, tidak.. lebih tepatnya "dimana saya?"

Jujur.. terkadang hati ini pun sering berkecil hati, ketika melihat di papan mading jurusan, tertera nama-nama teman seperjuangan yang akan segera ujian proposal atau bahkan sidang skripsi. Belum lagi ketika membaca twit seorang teman yang isinya : "Jadi juga Februari ini dapat gelar S.Ap." Apalagi ketika melihat seorang teman yang mengupload foto skripsinya yang sudah disampul kuning ke Buku Wajah. Sensasi berbeda dirasakan ketika dapat telfon dari pembimbing yang nagih proposal, deg-degan! 



Ah.. semua itu romansa yang dirasa oleh saya, dan mungkin juga dirasakan oleh ukhtifillah yang tengah mengemban amanah dakwah, di saat keluarga terutama orang tua bertanya, "Kapan nikah?"  eh... "Kapan Wisuda," maksudnya :)

Dan pasti kita hanya bisa mesem-mesem sendiri, kemudian akhirnya berkata, "Doakan aja, semoga secepatnya.", kemudian buru-buru ngacir agar hati ini tambah nyesek. ^^

Saya yakin.. Tidak ada diantara kita yang ingin berlama-lama menyandang gelar calon sarjana. Meskipun keberadaan kita di Universitas bukan hanya sekedar untuk gelar, tapi kita tidak bisa pungkiri, bahwa itu juga yang kita cari. Bukan semata mata untuk cari kerja, tapi lebih ingin melukis rona bahagia di wajah orang tua yang harap-harap menanti kabar dari kita.

Semua romansa itu.. Pastikan jadi semangat untuk berbuat, bukan justru ambil langkah cepat untuk bilang ciat-ciat [pose kungfu] dari amanah. [Halah.. apalah]

Tidak ada diantara kita yang mau berlama-lama merantau di negri orang dan berpisah jarak dengan orang tua [ini tidak berlaku untuk saya], demi mendapatkan Ijazah. Hanya saja, kita punya amanah yang harus diselesaikan di sini.

Ketika teman-teman seangkatan sibuk di Lab untuk menyelesaikan TA, kita justru ada di sekre juang untuk menyelesaikan konsep acara.
Ketika teman-teman seangkatan sibuk mengambil data untuk menyelesaikan TA, kita justru ada di pojokan, mesjid atau mushala untuk mengisi kajian.
Ketika teman-teman seangkatan sibuk dengan Revisi, kita justru sibuk dengan berkas-berkas asistensi.
Ketika teman-teman seangkatan sibuk dengan persiapan wisuda, kita justru sibuk dengan laporan agenda.
Semua itu kesibukan kita..

Tapi, yakinlah..
Allah tidak akan menyia-nyiakan kerja-kerja kita..
Selagi apa yang kita kerjakan itu memanglah kita niatkan untuk beribadah pada-Nya..

"Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (Qs. At-Taubah;105) 

Teman-teman seangkatan ngga ngerti dengan apa yang kita kerjakan. Orang tua kita juga ngga paham dengan apa yang kita lakukan. Apalagi dosen-dosen yang taunya kita itu mahasiswi rajin, pasti heran kenapa kita ga selesai-selesai.Ya, kan?

Mereka ngga tahu, dan ngga mau tahu.. Tapi yakinlah, Allah, Rasulullah dan Orang-orang mukmin, tahu dengan apa yang kita kerjakan. Intinya Tawazun. Kata yang gampang untuk dilisan, tapi sulit untuk dikerjakan. Tapi sulit bukan berarti ngga mungkin kan?

Kita harus mengkondisikan orang tua, itu saja..

Karna apa? Teman-teman dan dosen kita juga sebenarnya ga rugi kok kalau kita molor wisuda. Beban tanggung jawab kita itu ada di orang tua, bukan teman atau dosen. Jadi, yang perlu kita kondisikan adalah orang tua..

Mumpung lagi liburan dan banyak waktu dengan orang tua, carilah waktu untuk bisa bicara romantis dengan mereka. Ceritakan tentang apa yang kita kerjakan. Katakan bahwa kita akan tetap wisuda. Hanya saja, waktunya yang tidak bisa sama cepatnya dengan anak tetangga. Karna ada hal lain yang harus kita kerjakan. Insyaallah bukan hal yang sia-sia. Justru itu semua demi menambah pundi-pundi amal untuk orang tua kita. Jadi aset bagi mereka. Lalu, Minta maaf pada mereka untuk keterlambatan kita. Terakhir, mohon doa restu mereka, semoga semua berjalan lancar adanya.

Itu sudah saya lakukan..
Air mata jadi senjata ampuh untuk melunakkan hati mereka..
Dan akhirnya mereka akan berkata, "Ayah ibuk, percaya dengan kamu, Nak.. Usahakan secepatnya, namun jika tidak bisa, minimal jangan terlalu lama.." 

Kalau restu orang tua sudah kita dapat, maka semua akan terasa semakin mudah..
Bukankah restu Allah itu restu orang tua?

"Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (Qs. Muhammad : 7)


Yakin kan kalau apa yang kita kerjakan adalah untuk menolong agama Allah?
Jika yakin, jangan ragu lagi. Allah sudah janji, akan menolong kita juga selagi kita menolong agama-Nya.

Tapi kita mesti ingat. Jangan mengkambinghitamkan amanah ketika kuliah kita ngga ontime selesainya. Jangan juga mengkambinghitamkan TA, agar bisa permisi dari amanah. Semuanya bisa berjalan seiringan.
Kita harus sama-sama saling menguatkan.


La Tahzan deh pokoknya..
Yakinlah suatu saat kita juga akan ada diantara mereka yang wisuda..
Cepat atau lambat.. Insyaallah waktunya tepat ^^

Untuk teman-teman yang akan wisuda, Selamat ya :)
Selamat untuk menghadapi tantangan selanjutnya..
Bagi ukhtifillah yang sama statusnya dengan ana..Apalagi untuk kakak-kakak dan Mbak-mbak yang juga sedang berjuang untuk TAnya..
La Tahzah..  :)
Laa takhof..
Allah ga akan menyia-nyiakan kita ^^
Ya kan Kak, Mbak dan ukhti?
Ada masa nantinya giliran kita..


Nikmati saja romansa kita saat ini :)


.. Kali ini mencoba untuk menyemangati. Jika suatu hari justru ditemukan ana yang sedang bersedih hati karna ini, tolong dinasehati .. :')

0 Response to "Romansa Aktivis Dakwah : H2C [Harap-harap cemas] selesaikan TA"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel