Berkacalah wahai diri..

Bagaimana mungkin diri ini dapat sholehah..
Sedangkan yang ada justru kerling mata, tutur kata, rona wajah, gerak tangan, langkah kaki, dan tubuh wangi, justru memancing perhatian “mereka” yang bergelar “adam”, dapat menikmati semua pesona yang dimiliki..
Bagaimana mungkin diri ini dapat sholehah..
Jika gerak tubuh, gambar diri, aktivitas sehari-hari, begitu visual dan tak tersembunyi..Bagaimana mungkin diri ini dapat sholehah..
Jika shalat di akhir waktu..
Puasa sunnah tak tertentu..
Duha dan Qiyamulail kapan ada waktu..

Sedekah dan infaq lebih untuk beli baju melulu..
Al Quran dibiarkan berdebu..
Bagaimana mungkin diri ini dapat sholehah..
Ya.. bagaimana mungkin?
Jika hati tak tawadhu..
Tertawa sana-sini hingga batuk-batuk..
Bagaimana mungkin diri ini dapat sholehah..
Padahal Shafura dalam kisah Nabi Musa tlah mengajarkan cara berjalan malu-malu, tapi tegas dan tak mendayu..
Padahal Bunda Khadijah tlah mengajarkan untuk menjaga diri, hingga bergelar at-thahirah yang artinya suci..
Fatimah pun tlah mengajarkan untuk menjaga hati, hingga Sayyidina Ali tak tahu bahwa ia dicintai putri Nabi..
Bagaimana mungkin diri ini dapat sholehah..
Jika lebih gemar berdendang lagu duniawi ketimbang mengalun dzikir robbani..
Bagaimana mungkin diri ini dapat sholehah..
Jika lebih betah dengan novel picisan ketimbang membaca shirah-shirah Nabi..
Bagaimana mungkin diri ini dapat sholehah..
Jika film luar negri lebih dinikmati dari pada ikut kajian yang hanya seminggu sekali..
Bagaimana mungkin diri ini dapat sholehah..
Jika lebih intens berkomunikasi dengan lelaki ketimbang saudari sendiri..
Bagaimana mungkin diri ini dapat sholehah..
Jika tema munakahat lebih jadi orientasi ketimbang memperjuangkan dakwah itu sendiri..
Bagaimana mungkin diri ini dapat sholehah..
Jika dunia ada di hati..
Sedangkan akhirat, nanti… nanti…
Bagaimana mungkin diri ini dapat sholehah..
Jika lebih semangat buru prestasi..
Tapi jarang upgrade danti virus di hati..
Bagaimana mungkin diri ini dapat sholehah..
Jika ngerumpi sana sini, hingga lalai tlah makan bangkai..
Ya.. bagaimana mungkin?
Jika sibuk mencari maisyah..
Tapi lupa tarbiyah dzatiyah..
Jika sibuk urusi agenda dakwah..
Lagi-lagi lupa tarbiyah dzatiyah..
Bagaimana mungkin diri ini dapat sholehah..
Jika sibuk urus dunia..
Hingga lupa ajal di depan mata..


Berkacalah wahai diri..

0 Response to "Berkacalah wahai diri.."

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel