Ini masalah terbesar!


“Rani.. kira-kira apa masalah terbesar Rani?” tiba-tiba, coach yang mengisi kelas trainer hari ini melontarkan sebuah pertanyaan kepadaku.
Aku terdiam sejenak, kemudian balik bertanya, “Untuk saat ini kak?”
“Ya.. boleh untuk saat ini atau yang telah lalu.”
Pikirku melayang menyusuri waktu-waktu yang tlah terlalui. Mengingat-ingat kembali perjalanan panjang hidupku. Cepat.. sangat cepat… dan spontan aku menjawab, “Rasanya ngga ada kak..”
Sang coach tersenyum dan kemudian melanjutkan materi training hari itu.
Aku terdiam sendiri dalam lamunan. Bagaimana bisa aku menjawab bahwa aku tidak memiliki masalah terbesar dalam hidupku. Seperti yang kita tahu, imbuhan “ter” yang dipadankan dengan kata sifat, mengandung makna “paling”. Artinya, jika imbuhan “ter” digabungkan dengan kata “besar”, berarti, “paling besar”.

“Rani.. kira-kira apa masalah terbesar Rani?”
Aku mengingat-ingat kembali akan masa-masa yang telah aku lalui hingga hari ini. Terputar kembali memori kenangan tentang kejadian-kejadian dalam hidupku yang pernah membuatku begitu terpuruk. Bahkan beberapa diantaranya pernah membuatku begitu putus asa. Tangis yang ada pun tak hanya aliran air mata di pipi, jika boleh dihiperbolakan, seolah menganak sungai dari mataku yang mengadaptasi mata ibu.
Ya..
Bukan aku tak pernah melalui masa-masa sulit. Banyak.. sangat banyak.. hingga lebih dari 22 tahun hidupku di dunia ini, begitu banyak cerita yang telah aku lewati, terutama masalah. Aku masih ingat betul, masalah-masalah apa yang dulu pernah membuatku begitu terpuruk kala itu. Masalah yang ketika terjadinya, membuat dadaku terasa begitu sempit, dan merasa bahwa ini adalah masalah terberat yang pernah aku alami. Tapi kenapa kini aku bisa berkata, “semua biasa-biasa saja..”
Ternyata benar apa yang Allah janjikan dalam QS. Al-Baqarah ayat 286 yang artinya “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
Aku kembali teringat atas kalimat yang entah kapan awal mulanya, mulai sering aku pegang sebagai salah satu pedoman dalam lebih bersikap sabar. Kalimat itu berbunyi, “Penyikapan kita terhadap sesuatu, tergantung dari penerimaan kita terhadap sesuatu tersebut.”
Jika dirumuskan sesuai dengan materi yang disampaikan oleh coach training sore tadi, bisa ditulis seperti ini : (P+R=H)
P = Problem / Masalah
R = Respon / Penyikapan kita
H = Hasil dari proses P+R
Respon yang kita berikan terhadap masalah yang menghampiri, begitu menentukan atas hasil yang akan kita keluarkan dari diri kita. Dulu, ketika berbagai masalah menghampiri hidupku, sering kali respon yang aku berikan ialah penolakan, ketidaksabaran, negativitas dan segala bentuk respon negative lainnya. Akhirnya, hasil yang ada adalah, aku merasa bahwa masalah yang aku hadapi kala itu adalah masalah yang terberat.
Namun, ketika respon yang diberikan atas masalah yang menghampiri adalah berupa kepasrahan kepada-Nya dan berbaik sangka atas kehendak-Nya, maka yang terjadi adalah, penerimaan hati yang lapang sehingga membuat pikiran dapat berpikir secara jernih kemudian dengan kehendak Allah, akhirnya aku dapat keluar dari masalah yang aku hadapi tersebut.
Intinya, tak ada masalah terbesar dalam hidup ini. Karena Allah sudah berjanji bahwa Ia tak akan memberikan ujian dan cobaan di luar batas mampu hamba-Nya. Jadi, ketika saat ini kita tengah menghadapi masalah, maka ingatlah firman Allah tersebut. Yakinlah bahwa kita akan dapat keluar dari masalah tersebut.
Ingatlah bahwa tidak ada masalah terbesar, selagi kita mengakui bahwa Allah-lah Yang Maha Besar. Masalah terbesar kita justru adalah saat kita merasa bahwa masalah yang kita hadapi tersebut merupakan masalah terbesar.
Demikian..
Wallahu’alam..





0 Response to "Ini masalah terbesar!"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel