Curhat Tentang Jilbab
20 Agustus
2011 pukul 20:28 wib
Sore
ini, iseng buka-buka FB temen-temen lama, khususnya temen semasa putih abu-abu
dulu. Eits .. Cuma yang cewek – cewek aja kok. Entah kenapa rasanya ada yang
buat hati ini sakit. Kenapa? Sebenarnya juga tidak terlalu pasti dengan jawaban
ini, hanya saja .. ini yang lebih dominan.
Yup
.. melihat fenomena “jilbab semusim”.
Jika
mengingat bagaimana waktu pertama mendapati mereka sudah menggunakan jilbab,
rasanya itu merupakan anugerah yang teramat sangat. Meskipun jilbab yang
dipakai belum seutuhnya sesuai syar’i. Tapi jadilah .. yang penting sudah
melangkah maju. Seperti yang di sampaikan kakak-kakak di ROHIS ketika baru
bergabung dulu, tidak perlu langsung “blek”, kamu hadir dengan jilbab panjang,
lebar, yang menutup dada dan persis seperti Teh Nini (Istrinya Ust. Aa
Gym), karena itu hanya akan buat kamu kaget. Pelan-pelan aja. Slow but sure,
katanya Slank. Itu sudah sangat bagus.
Pokoknya
rasanya super duper seneng. Tidak bisa diuraikan gimana senengnya. Meskipun
ketika di survey (kecil-kecilan),
latar belakang penggunaan jilbab itu bermacam-macam antara lain .. ****.. tidak
usah di sebut alasannya, yang jelas masih berorientasi pada pandangan manusia,
bukan pandangan Allah Ta’ala. Tapi yang jelas, ketika suatu alasan itu di poles
saja dengan ilmu, Insyaallah akan lebih lurus niatnya.
Nah
.. seiring berjalannya waktu, niat yang ada tadi tidak kunjung diperbaharui.
Alhasil, yang ada bukannya justru ada perubahan ke arah perbaikan. Namun
menjurus pada kembalinya ke arah “dahulunya” yang belum berjilbab.
Hati
ini sangat miris mendapati bahwa teman-teman yang tadinya sudah berjilbab, kini
kembali lagi mengurai rambut indahnya. Alhamdulillah jika memang indah, tapi
ini justru ketombean, lepek, dsb. Afwan ya.. Bagaimana pun indahnya, tetep saja
ia adalah aurat yang harus di tutupi.
Kembali
ke topic :
Ada
berbagai alasan seorang gadis (yang memang sudah di wajibkan untuk menutup
aurat) untuk tidak berjilbab, antara lain:
- Ingin orang lain melihatnya tampil cantik dengan rambut indahnya atau ingin mendapat pujian
- Tidak modern, katanya!
- Panas
- Tunggu menikah dulu
- Takut tidak mendapat jodoh
- Tidak nyaman
- Katanya, banyak wanita berjilbab tapi kelakuannya masih minus. “Jilbabkan hati dulu.” alasanya.
- Bekerja di tempat yang tidak memperbolehkan karyawatinya berjilbab
- Dan sederet alasan lainnya yang jika di tulis satu-satu tidak akan ada habisnya
Yah
.. semua alasan itu lahir dari ketidakmengertian seseorang bahwa perintah
menutup aurat yang diturunkan oleh Allah Swt, SEMATA-MATA hanya untuk menjaga
KEHORMATAN para gadis. Tidak untuk mendzalimi atau menjauhkannya dari jodoh!
Pernah
tidak mendengar bahwa ada seorang muslimah yang berbusana syar’i, mendapatkan
pelecehan seksual, seperti yang sering terdengar di media yang menimpa wanita
“berrok mini”? Saya sendiri berani bilang tidak pernah. Jika teman-teman pernah
mendengar, itu hanya satu dari sekian banyak kasus pelecehan terhadap perempuan
yang terjadi setiap harinya. Bukan apa-apa, hal itu bisa kita ambil benang
merah, bahwa kaum laki-laki akan lebih “segan” dengan perempuan yang berjilbab
syar’i ketimbang perempuan yang tak menghargai dirinya dengan tidak menjaga
auratnya. Mereka tidak akan mengganggu perempuan yang menjaga kehormatannya.
Ada
sebuah iklan produk lotion untuk wanita yang disiarkan di televisi. Ceritanya,
perempuan-perempuan yang tengah beraktivitas di luar rumah, tiba-tiba mencari
tempat yang teduh untuk menghindari sinar matahari yang dapat merusak kulit.
Nah, untuk para muslimah yang berjilbab syar’i, tidak perlu repot-repot begitu.
Karena apa? Kulit mereka terjaga.
Kembali
lagi ke fenomena jilbab semusim.
Banyak
para gadis memakai jilbab hanya saat ia mau atau ada mood. Jika tidak,
jilbabnya hanya terletak dalam tas saja. Padahal ketika ia membongkar pasang
jilbabnya, ia justru menjatuhkan harga dirinya di depan banyak orang. Sadar ngga sadar, orang bisa menilai dirinya
dari kebiasaan itu. Bisa dibilang ia hanya menambah-nambah pundi dosanya. Dari
mulai tidak memakai jilbabnya, membuat orang bersuudzon atas tindakannya, dan
membuat image jelek gadis berjilbab
lainnya di mata dunia. Na’udzubillah ..
Jilbab
itu adalah pakaian kehormatan yang ditujukan untuk memberi penghormatan kepada
wanita! Remember this !
Jilbab
yang dipakai dengan niat karena Allah Ta’ala akan memberikan energi postif bagi
yang memakai dan akan menjadi pagar pembatas dalam bertingkah laku.
Dalam
note ini. Saya tidak ingin menggurui.
Hanya sekedar mencurahkan isi hati akan kesedihan yang saya rasakan tiap kali
melihat teman-teman yang tadinya sudah berjilbab, kini enggan menggunakan
pakaian taqwa itu lagi. Tidak hanya itu, kesedihan ini juga berlaku bagi yang
tak kunjung memakai jilbab.
Disini,
saya juga sedang belajar menggunakan jilbab yang baik dan benar sesuai yang
diajarkan Islam, agama yang kehadirannya menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Semoga kita yang tlah memilih jalan untuk berjilbab, senantiasa di istiqomahkan
untuk senantiasa menggunakannya sampai kapanpun, dan senantiasa memperbaiki
jilbab kita, Aamiin..
Jika
ingin tahu lebih dalam lagi, mari buka lagi Al Qur'an yang sudah lama tak di
pegang dan sudah lusuh di lemari. Atau mari kita cari buku-buku mengenai jilbab
ini di toko buku yang menjual buku –buku islami jika seandainya ingin refensi
yang banyak lagi dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami (BUKAN BERARTI AL
QURAN TIDAK MUDAH DIPAHAMI, YA!). Di toko buku juga banyak. Jadi, jalan-jalan
ke toko buku jangan hanya beli novel picisan yang tidak ada manfaatnya sama
sekali untuk di baca!
Jangan
sampai kita menjadi orang yang merugi. Karena sudah memakai jilbab lalu justru
di lepas lagi. Sama hal nya hari ini lebih buruk dari kemaren, dan yang tak
kunjung berjilbab, meruginya dalam hal hari ini sama saja dengan hari kemaren .
Wallahu’alam
Afwan
jika note ini memberi ketidaknyamanan. Saya hanya ingin berbagi, bahwa memakai
jilbab itu menyenangkan apabila dilandasi dengan pengetahuan. Dan wanita itu
akan terlihat lebih cantik dengan berjilbab, tapi bukan jilbab yang dipakai
hanya untuk mode! Jilbab abal-abal namanya ^^
Cantik
dimata Allah, akan cantik dimata manusia. Jika hanya ingin menuai pujian karena
dinilai cantik oleh manusia, kita tidak akan dipandang apa-apa oleh Allah.
"
Katakanlah kepada wanita yang beriman:
"Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah
mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan
hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya .. " (QS. An Nur:31
)
"
... dan janganlah kamu berhias dan
bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah
shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah
bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan
kamu sebersih-bersihnya." (QS. Al Ahzab:33 )
0 Response to "Curhat Tentang Jilbab"
Posting Komentar