Memoar Catatan Lama : Curhat tentang Jilbab
Sore ini, iseng buka-buka FB
temen-temen lama khususnya temen semasa putih abu-abu dulu. Eits .. Cuma yang
cewek – cewek aja kok. Hmpp .. ntah kenapa rasanya ada yang buat hati ini
sakit. Kenapa? Sebenarnya juga ngga terlalu pasti dengan jawaban ini, hanya saja
.. ini yang lebih dominan.
Yup .. melihat fenomena “jilbab
semusim”.
Kalo inget gimana waktu pertama
ngedapetin mereka sudah menggunakan jilbab, rasanya itu merupakan anugrah yang
teramat sangat. Meskipun jilbab yang dipakai belum seutuhnya sesuai syar’i.
Tapi jadilah .. yang penting sudah melangkah maju. Seperti yang di sampaikan
kakak-kakak di ROHIS ketika baru bergabung dulu, ga perlu langsung “blek”, kamu
hadir dengan jilbab panjang, lebar, yang menutup dada dan persis seperti
Teh Nini, coz itu hanya akan buat kamu kaget. Pelan-pelan aja. Slow but sure,
katanya Slank. Itu sudah sangat bagus.
Pokoknya rasanya super duper seneng.
Ngga bisa di bilang gimana senengnya. Meskipun ketika di survey, latar belakang
penggunaan jilbab itu bermacam-macam antara lain .. eengg .. ga usah di sebut
alasannya, yang jelas masih berorientasi pada pandangan manusia, bukan
pandangan Allah Ta’ala. Tapi yang jelas, ketika suatu alasan itu di poles saja
dengan ilmu, Insyaallah akan lebih lurus niatnya.
Nah .. seiring berjalannya waktu,
niat yang ada tadi tidak kunjung diperbaharui. Alhasil, yang ada bukannya
justru ada perubahan ke arah perbaikan. Namun menjurus pada kembalinya ke arah
“dahulunya” yang belum berjilbab.
Hati ini sangat miris mendapati
bahwa teman-teman yang tadinya sudah berjilbab, kini kembali lagi mengurai
rambut indahnya. Alhamdulillah klo memang indah, tapi ini justru ketombean,
lepek, dsb. Hihi .. afwan ya. Bagaimana pun indahnya, tetep saja ia adalah
aurat yang harus di tutupi.
Kembali ke topik.
Ada berbagai alasan seorang gadis
(yang memang sudah di wajibkan untuk menutup aurat) untuk tidak berjilbab,
antara lain:
- Ingin orang lain melihatnya tampil cantik dengan rambut indahnya atau ingin mendapat pujian
- Tidak modern, katanya!
- Panas
- Tunggu menikah dulu
- Takut ga dapet jodoh
- Tidak nyaman
- Katanya, banyak wanita berjilbab tapi kelakuannya masih mines
- Bekerja di tempat yang tidak memperbolehkan karyawatinya berjilbab
- Dan sederet alasan lainnya yang kalo di tulis satu-satu tidak akan ada habisnya
Yah .. semua alasan itu lahir dari
ketidakmengertian seseorang bahwa perintah menutup aurat yang diturunkan oleh
Allah Swt, SEMATA-MATA hanya untuk menjaga KEHORMATAN para gadis. Tidak untuk
mendzalimi atau menjauhkannya dari jodoh!
Pernah ga denger berita bahwa ada
seorang wanita yang berjilbab sesuai syar’I mendapat perlakuan tidak
menyenangkan dari kaum adam yang hanya memperturutkan nafsu?
Saya berani bilang TIDAK PERNAH!
Karena apa? Saya yakin kamu tahu jawabannya! Nah, siapa yang sering jadi
korban? Kamu juga tahu jawabannya ..
Kembali lagi ke fenomena jilbab
semusim.
Banyak para gadis memakai jilbab
hanya saat ia mau atau ada mood. Jika tidak, jilbabnya hanya terletak dalam tas
saja. Padahal ketika ia membongkar pasang jilbabnya, ia justru menjatuhkan
harga dirinya di depan banyak orang. Sadar ngga sadar, orang bisa menilai
dirinya dari kebiasaan itu. Bisa dibilang ia hanya menambah-nambah pundi
dosanya. Dari mulai tidak memakai jilbabnya, membuat orang bersuudzon atas
tindakannya, dan membuat image jelek gadis berjilbab lainnya di mata dunia.
Na’udzubillah ..
Jilbab itu adalah pakaian kehormatan
yang ditujukan untuk memberi penghormatan kepada wanita! Remember this !
Jilbab yang dipakai dengan niat
karena Allah Ta’ala akan memberikan energi postif bagi yang memakai dan akan
menjadi pagar pembatas dalam bertingkah laku.
Yah .. dalam note ini. Saya tidak
ingin menggurui. Hanya sekedar mencurahkan isi hati akan kesedihan yang Saya
rasakan tiap kali melihat teman-teman yang tadinya sudah berjilbab, kini enggan
menggunakan pakaian takwa itu lagi.Tidak hanya itu, kesedihan ini juga berlaku
bagi yang tak kunjung memakai jilbab.
Disini, Saya juga sedang belajar
menggunakan jilbab yang baik dan benar sesuai yang diajarkan Islam, agama yang
kehadirannya menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Jika ingin tahu lebih dalam lagi,
hayuk buka lagi Al Qur'an yang sudah lama tak di pegang dan sudah lusuh di
lemari. atau mari kita cari buku-buku mengenai jilbab ini di toko buku yang menjual
buku –buku islami jika seandainya ingin refensi yang banyak lagi dengan bahasa
yang ringan dan mudah dipahami (BUKAN BERARTI AL QURAN TIDAK MUDAH DIPAHAMI,
YA!). Di toko buku Gramedia juga banyak. Jadi, jalan-jalan ke toko buku jangan
hanya beli novel picisan yang ga ada manfaatnya sama sekali untuk di baca!
oia satu lagi. jangan sampai kita
menjadi orang yang merugi. karena sudah memakai jilbab ee di lepas lagi. sama
hal nya hari ini lebih buruk dari kemaren. dan yang tak kunjung berjilbab,
meruginya dalam hal hari ini sama saja dengan hari kemaren .
Rasulullah Saw pernah bersabda, "Barang siapa yang hari ini sama dengan
hari kemarin ialah orang yang merugi, barang siapa yang hari ini lebih
buruk dari hari kemarin ialah orang yang zalim, barang siapa yang hari
ini lebih baik dari hari kemarin ialah orang yang beruntung."
Wallahu’alam
Afwan jika note ini memberi
ketidaknyamanan. Ana hanya ingin berbagi, bahwa memakai jilbab itu menyenangkan
apabila dilandasi dengan pengetahuan.Dan wanita itu akan terlihat lebih cantik
dengan berjilbab, tapi bukan jilbab yang dipakai hanya untuk mode! Jilbab
abal-abal namanya ^^
" Katakanlah kepada wanita yang
beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan
janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari
padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya .. " (QS.
An Nur:31 )
" ... dan janganlah kamu
berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu
dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya.
Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul
bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya." (QS. Al Ahzab:33 )
0 Response to "Memoar Catatan Lama : Curhat tentang Jilbab "
Posting Komentar